Tanjung Morawa, Bersama News Tv
Tampak hanya dua orang pekerja yg mengorek parit dan bekerja tidak setiap hari. Foto: SS
Satu per satu proyek bermasalah di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Deli Serdang, Sumatera Utara, mulai muncul ke permukaan.
Salah satunya adalah proyek pengorekan parit sepanjang 200 meter di Jalan Kelapa Sawit, Kel. Tanjung Morawa Pekan, Kec. Tanjung Morawa.
Pengerjaan proyek pengorekan parit tersebut, membuat warga geleng-geleng kepala. Tanah yang dikorek dari dalam parit, dibiarkan teronggok di tepi jalan. Celakanya, bila hujan turun, tanah dan sampah yang dibiarkan teronggok itu, masuk kembali ke dalam parit karena terbawa air hujan. Woii…bupati Deli Serdang..!! Tengok tuhh…Kerjaan Dinas PUPR asal-asalan..!!
Anehnya lagi, pengerjaan pengorekan parit yang sudah puluhan tahun tidak dikorek itu, terduga dilakukan dengan swakelola. Parahnya, pengerjaan tidak fokus. Malah terkesan asal sudah saja.
Ditambah lagi pengerjaannya pun kerap ditinggalkan. Kadang dalam seminggu hanya dua kali pekerja terlihat bekerja di lokasi. Warga menilai lebih baik pengerjaan itu dilakukan pemborong agar lebih berkualitas.
Padahal kondisi parit tersebut sangat vital karena berfungsi untuk mengalirkan air hujan guna mencegah banjir. Selama ini di lokasi tersebut kerap terjadi genangan air, sehingga membuat resah warga pengguna jalan. Selain itu, genangan air juga dapat mengurangi ketahanan jalan.
Warga pun berharap bupati Deli Serdang sedikit menaruh perhatian atas pengerjaan proyek dan kinerja Dinas PUPR Pemkab Deli Serdang. (*)
Reporter : SS Meliala
Editor : Mulianta Ginting
